STUDI KASUS
Teknologi VAR Dalam Sepak Bola
Nama : Kristiyono
Kelas : XI TKJ 1
Jurusan : Teknik Komputer & Jaringan
SMK NEGERI 7 KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
TEKNOLOGI VAR
VAR (Video Assistant Referee) adalah asisten wasit sepak bola yang bertugas meninjau keputusan wasit kepala dengan melihat rekaman video instan.Seperti yang sudah kita tahu VAR adalah teknologi yang dikelola oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) namun teknologi VAR ini menurut Kepala Wasit FIFA Massimo Busacca telah mengeluarkan peringatan bahwa teknologi VAR tidak sempurna. "Tapi lebih baik dari pada tidak sama sekali. Kami ingin memiliki keseragaman dan konsistensi, tapi jangan berpikir bahwa teknologi dapat memecahkan 100 persen," ujar dia.Teknologi VAR sudah banyak di ujicoba misalnya pada laga persahabatan Prancis melawan Italia yang berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Prancis.VAR bahkan sudah dipakai diajang Piala Dunia 2018 Russia yang dijuarai oleh Timnas Prancis setelah menaklukkan Timnas Kroasia dengan skor 4-2,bahkan sekarang sedang di ujicoba di Liga Inggris meskipun masih ada prokontra dan kontroversi.
PSSI juga pernah ingin menggunakan Teknologi VAR namun terkendala dengan dana "Banyak faktor yang harus dipikirkan. Salah satunya kompetisi ini banyak klub yang lokasinya saling berjauhan. Kalau misalnya kami bebankan kepada klub, artinya masing-masing klub harus punya perangkat itu dengan membeli VAR sendiri. Yang kami tahu harga perangkat lebih dari Rp 7 miliar sesuai regulasi FIFA," ujar Yoyok saat dihubungi pewarta, Jumat (31/5/2019).
Cara Kerja VAR Di Piala Dunia 2018
Mengenai penggunaannya, VAR di Piala Dunia 2018 difokuskan ke empat perkara, yaitu gol, penalti, kartu merah langsung, dan agar tidak salah membedakan pemain. Poin pertama sampai ketiga berangkat dari kontroversi yang sering menyelimuti sepak bola sampai saat ini, sedangkan yang keempat agar kesalahan wasit Graham Poll yang memberi tiga kartu kuning untuk pemain yang sama di Piala Dunia 2006 tidak terulang.Berbeda dengan penyelenggaraan liga domestik atau Liga Champions, VAR di Piala Dunia 2018 disiarkan proses dan hasilnya dengan sangat detail.
Piala Dunia 2018 ini diapantau oleh tim yang beranggotakan 13 petugas operasional VAR yang bekerja di Pusat Penyiaran Internasional di kota Moskow.Tim ini terdiri dari satu orang petugas VAR yang dibantu tiga orang asisten, empat orang lainnya menjadi petugas operasional siaran ulang yang akan membantu memilih dan menyediakan gambar dengan sudut pandang terbaik di lapangan.Total ada 33 layar yang masing-masing menangkap sudut pandang berbeda yang akan tersedia di kantor Pusat Penyiaran Internasional.Ada delapan layar akan merekam setiap gerakan dalam mode super slow motion, sementara empat di antaranya akan memutar video dalam mode ultra slow motion.Teknologi ini juga digunakan wasit untuk memeriksa suatu insiden yang dirasa perlu ditinjau lebih lanjut melalui tayangan ulang.Wasit perlu menghentikan pertandingan sejenak dengan memberi isyarat lewat gerakan kedua tangannya yang membentuk layar persegi di udara yang berarti layar monitor VAR yang tersedia di sisi lapangan.Terdapat sebuah televisi di area bernama RRA atau Referee Review Area yang menyediakan informasi detail yang telah dibuat oleh tim VAR di ruang operasional mereka.
Kelemahan Dan kelebihan VAR
1.Kelemahan
kelemahan VAR justru terlihat saat diuji pada Piala Konfederasi 2017. Dari empat pertandingan yang sudah berlangsung, terdapat dua keputusan kontroversial yang melibatkan penggunaan VAR.Pertandingan Cile menghadapi Kamerun di Grup B menghasilkan dua keputusan kontroversial yang melibatkan VAR. Satu keputusan merugikan La Roja, sementara yang lain justru memberi keuntungan.Keputusan pertama terjadi ketika Eduardo Vargas menjebol gawang Kamerun pada babak pertama. Saat itu, wasit menunggu beberapa menit untuk memutuskan gol Vargas sah atau tidak. Setelah mendapat bantuan dari tayangan ulang, wasit memutuskan gol Vargas tidak sah karena telah berada dalam posisi offside.Hal tersebut berbeda dengan keputusan kedua jelang pertandingan berakhir. Saat itu, Vargas menerima bola liar hasil sepakan Alexis Sanchez. Setelah menceploskan bola ke gawang, Vargas langsung melihat ke arah wasit dan kecewa karena dinyatakan offside. Namun, beberapa menit kemudian wasit justru mengesahkan gol Vargas.Meski Cile menang, namun Juan Antonio Pizzi, merasa tidak puas. Pelatih Cile tersebut merasa teknologi VAR belum siap untuk diterapkan pada pertandingan internasional."Menurut saya, teknologi VAR masih butuh waktu untuk diterapkan. Kami harus membiasakan diri dengan aturan baru tersebut. Seharusnya, kami mampu unggul pada babak pertama, namun gol Vargas dianulir beberapa menit kemudian. Jujur saja, hal tersebut mempengaruhi mental kami," kata Pizzi.Terbongkarnya keburukan teknologi VAR ternyata sudah diramalkan mantan direktur IFAB, David Elleray. Oleh sebab itu, Elleray sempat ingin menunda peluncuran teknologi tersebut."Teknologi VAR mengevaluasi banyak hal dalam satu insiden, sehingga terkadang tidak terfokus kepada satu insiden. Menurut saya, teknologi itu belum matang," ujar Elleray.Berdasarkan pengakuan Pizzi, Cile kehilangan momentum saat gol pertama Vargas dianulir setelah beberapa menit. Hal tersebut dapat memengaruhi konsentrasi pemain, karena sempat terlanjur merayakan gol tersebut.
2. Keunggulan
Digunakan wasit untuk membantu membuat keputusan. Wasit bisa meninjau ulang sebuah insiden krusial untuk membuat keputusan lebih baik, dengan melihat tayangan ulang. Keberadaan VAR diharapkan menekan momen-momen kontroversial di lapangan.
KESIMPULAN
Penggunaan VAR bisa memberikan keuntungan secara tidak langsung kepada salah satu tim. Situasi tersebut justru menimbulkan kondisi bertanding yang tidak ideal.
Akan tetapi, di sisi lain, penggunaan VAR dapat mengurangi kontroversi dalam pertandingan sepak bola. Hal tersebut dapat membantu wasit mengurangi keputusan kontroversial yang terkait gol, penalti, kartu merah, dan kesalahan identifikasi.
Apakah penggunaan VAR lebih banyak memberikan keuntungan atau justru merugikan? Patut dinanti perkembangan teknologi tersebut.
terima kasih telah menambah ilmu saya
BalasHapus